HukumID.co.id, Jakarta – Acara deklarasi pasangan calon Ketua Umum dan Sekjen Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI), Martin Patrick Nagel dan Harvardy Muhammad Iqbal yang mengusung tagline MVP (Martin Vardi Pasti), mendapat dukungan penuh dari berbagai kalangan, termasuk senior AKPI yang telah lama berkecimpung dalam organisasi, Octolin Hutagalung.
Dalam wawancaranya usai acara deklarasi, Octolin menyampaikan pandangannya mengenai visi misi MVP yang dinilainya sangat lugas dan membumi.
“Deklarasi dan misi-visi MVP ini lugas, gampang dicerna, dan sederhana untuk dikonkretkan. Tidak mengawang-awang, karena itulah kebutuhan anggota AKPI saat ini,” ujarnya Selasa (3/6/2025)
Ia juga menyoroti karakter pribadi Martin dan Hartfard yang dinilai mampu merangkul seluruh elemen organisasi, dari senior hingga junior.
“Mereka berdua humble. Tahu menempatkan diri, dan itu penting dalam organisasi profesi seperti API. Sekat-sekat birokrasi justru luntur dengan pendekatan seperti itu,” lanjutnya.
Menurut Octolin, salah satu hal yang membedakan MVP dengan kandidat lainnya adalah pendekatan langsung kepada anggota.
“Seorang ketua umum organisasi profesi harus bisa menjangkau anggotanya, bukan malah menciptakan jarak. Di MVP saya lihat itu ada. Mereka konkret dan langsung turun,” tegasnya.
Ia juga mendukung gagasan pendidikan berkelanjutan gratis bagi anggota, yang menjadi salah satu poin utama visi MVP.
“Anggota sudah bayar iuran, masa tidak pernah menikmati iurannya? Itu tanggung jawab moral. Gratis bukan soal nominal, tapi tentang pertanggungjawaban keuangan organisasi kepada anggotanya,” tegasnya, merujuk pada pengalamannya di DPC Peradi Jakarta Selatan.
Menutup pernyataannya, Oktolin berharap MVP tetap konsisten dan berkomitmen terhadap fakta integritas yang telah ditandatangani.
“Sebagai organisasi profesi, AKPI harus dikelola secara profesional. Ini bukan soal suka atau tidak suka. Profesionalisme harus menjadi orientasi utama,” pungkasnya.
.
