Aksi Damai di Bundaran HI: Warga Tenabang Imbau Masyarakat Tidak Anarkis

Nasional87 Dilihat

HukumID | Jakarta – Ratusan warga yang tergabung dalam komunitas Rumah Guyub Tenabang menggelar aksi damai di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Senin (1/9/2025). Aksi ini menjadi ajang penyampaian aspirasi warga mengenai pentingnya menjaga ketertiban serta mencegah potensi kerawanan sosial di Ibu Kota.

Dalam penyampaian aspirasi, warga menekankan agar masyarakat tidak terjebak dalam tindakan anarkis maupun merusak fasilitas umum. Mereka juga menegaskan bahwa aspirasi bisa disampaikan secara santun tanpa mengganggu ketenteraman kota.

“Silakan menyampaikan pendapat, tapi jangan sampai merugikan orang lain. Jangan kotori kampung dengan aksi-aksi yang merusak. Urusan perut bisa diselesaikan secara halal, jual-beli dengan cara yang benar,” ucap salah satu perwakilan warga dalam orasi.

Aksi damai ini mendapatkan pengawalan ketat dari aparat gabungan, terdiri dari TNI, Polri, hingga Satpol PP. Sekitar 30 personel dikerahkan di kawasan Bundaran HI dan Tanah Abang untuk memastikan jalannya kegiatan berlangsung kondusif.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mengapresiasi aksi tersebut karena dilakukan tanpa menimbulkan kericuhan. Ia menilai langkah warga Tenabang ini menunjukkan kepedulian terhadap stabilitas kota.

“Kami menghargai aksi yang berlangsung tertib ini. Artinya masyarakat juga ikut berperan dalam menjaga keamanan dan ketenteraman bersama,” ujar Susatyo.

Kapolsek Metro Tanah Abang, Kompol Haris Akhmad Basuki, menambahkan bahwa pihaknya siap mengawal setiap penyampaian pendapat masyarakat selama dilakukan sesuai aturan hukum.

“Kami hanya berharap kegiatan seperti ini tetap berlangsung damai, tidak mengganggu ketertiban umum, dan tidak dimanfaatkan pihak-pihak tertentu. Alhamdulillah, aksi kali ini berjalan lancar,” tutur Haris.

Aksi yang berlangsung sekitar satu jam itu ditutup dengan doa bersama. Setelahnya, massa membubarkan diri dengan tertib tanpa menimbulkan gangguan lalu lintas maupun kerumunan berlebihan.