HukumID.co.id, Jakarta – Pernyataan Ketua KPK Firli Bahuri yang mengeluarkan surat penangkapan buronan kasus suap Harun Masiku menimbulkan banyak pertanyaan. Salah satunya eks penyidik senior KPK Novel Baswedan yang mempertanyakan maksud dan tujuan purnawirawan bintang tiga polisi tersebut.
Novel menilai pernyataan tersebut janggal, terlebih saat ini Firli sendiri sedang berurusan dengan kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Menurutnya, Firli sedang mencoba melakukan manuver politik agar terlepas dari kasus yang menjerat dirinya di Polda Metro Jaya. Terlebih sosok Harun Masiku merupakan mantan anggota legislatif dari PDI Perjuangan.
“Ada-ada saja Firli ini, dia ingin kaitkan kasusnya dengan urusan politik. Kalau perbuatan jahat, tetap saja harus dilihat sebagai kejahatan,” ujar Novel.
Novel juga mempertanyakan langkah Firli yang baru menandatangani surat perintah pencarian dan penangkapan terhadap Harun. Pasalnya, Harun Masiku telah menjadi buronan selama lebih dari tiga tahun.
“Mestinya perintah penangkapan buronan dilakukan sejak awal. Bukan setelah 3 tahun, baru buat perintah,” kata mantan polisi itu.
Masih menurut Novel, apabila nantinya KPK benar-benar menangkap Harun Masiku, hal tersebut bukan berarti akan menghapus tindak pidana yang dilakukan ketua KPK tersebut.
“Enggak bisa kemudian dianggap imbang dengan melakukan sedikit tugas di KPK. Lagi pula, apa Firli enggak berfikir bahwa perbuatan korupsi yang dilakukan oleh insan KPK jahatnya double,” tuturnya.
Terhitung sudah lebih dari 3 tahun KPK tidak mampu menangkap Harun. Mantan penyidik KPK Novel Baswedan sempat menyampaikan keraguannya Harun bakal ditangkap di masa kepemimpinan Firli Bahuri Cs.
Di lain tempat, mantan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo menilai tidak ada urgensi bagi Firli untuk menyampaikan kepada publik bahwa dirinya telah menandatangani surat tersebut.
Oleh karena itu, ia menilai sebaiknya Firli dapat fokus menghadapi kasus dugaan pemerasan terhadap SYL yang diduga menjeratnya tersebut.
“Sebaiknya Firli fokus saja. Masalah Harun Masiku kalau ketangkap baru sampaikan ke publik. Buat apa teken meneken disampaikan ke publik,” jelasnya.