Kontribusi Pertanahan dan Tata Ruang dalam Menjaga Kedaulatan Indonesia

Pertanahan329 Dilihat

HukumID.co.id, Jakarta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menghadiri The Launching of Indo-Pacific Strategic Intelligence (IPSI) di Auditorium Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (RI), Jakarta, Jumat (08/03/2024). Dalam momen tersebut, Menteri AHY menyampaikan bahwa pertanahan, tata ruang, dan pertahanan adalah unsur yang saling berkesinambungan, termasuk dalam upaya menyejahterakan rakyat Indonesia.

“Bicara pertanahan dan tata ruang ini juga sangat relevan dengan konsepsi besar untuk membangun pertahanan yang kapabel,” tutur Menteri ATR/Kepala BPN.

Menurutnya, Kementerian ATR/BPN dan kebijakan pertahanan mempunyai peran bersama untuk menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah Indonesia. “Kita harus semakin merapikan di mana saja yang harus kita perkuat sebagai lokasi infrastruktur pertahanan, pos-pos militer, wilayah perbatasan, serta Ibu Kota Nusantara (IKN). Kita punya sekian ribu kilometer wilayah perbatasan yang harus diawasi. Kita ingin bekerja sama dengan negara sahabat agar sama-sama saling menghormati patok wilayah perbatasan,” terang Menteri AHY.

Selain dari aspek pertanahan, dari tata ruang Kementerian ATR/BPN juga ingin meyakinkan sumber daya yang ada terlindungi. “Kita ikut dilindungi karena itu semua (sumber daya Indonesia, red) mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, yang juga bisa nantinya digunakan untuk membangun pertahanan kita,” ujar Menteri AHY.

Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono berjabat tangan

Salah satu pendukung ekonomi di Indonesia yang terus perkuat ialah dari segi pangan. Terkait dengan hal ini, Menteri AHY melalui kewenangannya di bidang agraria, petanahan, dan tata ruang mendukung terwujudnya kemandirian Indonesia di bidang pangan.

“Dan yang terakhir terkait dengan ketahanan pangan kita, kita tahu penduduk Indonesia semakin banyak, kebutuhan akan pangan juga semakin tinggi, kita tidak ingin terlalu bergantung pada negara-negara produsen yang biasa kita mengimpor bahan-bahan pangan tersebut. Kita juga ingin punya ketahanan, kemandirian di bidang pangan, juga ekonomi karena kita ingin menjadi bangsa yang berdiri sendiri,” ucap Menteri AHY. (Acil akhiruddin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *